MANAJEMEN
REPUTASI PR DIGITAL
Didalam
sebuah perusahaan atau organisasi, reputasi sangatlah diperlukan. Sama halnya
dengan citra, reputasi perlu diciptakan guna meningkatkan kualitas
perusahaan/organisasi. Menciptakan suatu reputasi baik tidaklah mudah, kehilangan
reputasi yang baik jauh lebih gampang dibanding usaha untuk membangunnya. Mempertahankan
reputasi seseorang tidaklah mudah, apalagi mempertahankan reputasi yang baik
dari perusahaan. Tidak perlu memerlukan waktu lama untukmeruntuhkan reputasi,
tetapi perlu waktu bertahun-tahun untuk menciptakan sebuah reputasi yang
dianggap baik.
Ada
atau tidaknya reputasi tergantung perilaku dan persepsi stakeholder. Stakeholder
tidak hanya pemegang saham, tetapi juga juga karyawan, pelanggan,bahkan
pemerintah. Luasnya cakupan khalayak ini menyebabkan upaya dalam membangun
reputasi membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan membangun citra.
Karena masing-masing khalayak memiliki kepentingan dan kebutuhan berbeda-beda. Sehingga
reputasi merupakan aset yang sangat penting dalam sebuah perusahaan /
organisasi. Maka dari itu di era digital zaman ini, perusahaan memerlukan manajemen reputasi yang efektif.
Sebelum
masuk ke dalam manajemen reputasi, ada sebaiknya kita memahami terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan reputasi. Reputasi secara umum adalah suatu nilai yang
diberikan kepada individu, institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh
dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk menghasilkan
sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Hal itu merupakan tujuan sekaligus prestasi
yang hendak dicapai bagi dunia Public Relations. Menurut John Dalton – Managing
Corporate Reputation Reputasi adalah total penilaian dari atribut-atribut
stakeholder pada perusahaan, berdasarkan pada persepsi-persepsi mereka dan
interpretasi-interpretasi pada image/citra perusahaan yang dikomunikasikan
secara terus menerus. Sehingga untuk membuat suatu reputasi benar-benar harus
memiliki langkah dan perencanaan yang tepat dan berjalan terus menerus dengan
menjadi pendengar apa yang dikatakan para stakeholder perusahaan. Tidak heran
jika sebuah perusahaan berusaha keras untuk tetap mempertahankan reputasinya.
Beranjak
dari pengertian reputasi, maka kita akan masuk ke manajemen reputasi pada era
sekarang, yaitu era digital. Manajemen sendiri adalah
salah satu hal yang diperhatikan ketika kita membicarakan tentang organisasi.
Dalam setiap step manajemen, komunikasi mengambil peranan didalamnya. Manajemen
itu sendiri merupakan kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam
membentuk organisasi. James A.F. Stoner mendefinisikan Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan usaha
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Maka dapat dikatakan mengenai
pengertian Manajemen Reputasi adalah sebagai sebuah ilmu tentang perencanaan,
pelaksanaan & pengevaluasian segala hal yang berkaitan dengan reputasi.
Hal ini merupakan tugas yang berat bagi
sebuah perusahaan, terutama untuk seorang praktisi PR. Namun Pengelolaan
reputasi merupakan tanggung jawab bersama, tidak cukup hanya dibebankan pada
bagian PR atau bahkan pimpinan perusahaan semata. Sebaliknya, tanpa dukungan
dari pihak internal perusahaan, maka usaha untuk mempertahankan reputasi
terbilang sia-sia, tidak ada kemajuan. Menurut Andrew Griffin, reputasi yang
baik berasal dari nilai-nilai hidup, memberikan apa bagi pelanggan, membuat
keputusan yang baik, memenuhi dan melampaui standar kinerja dan menunjukkan
perilaku yang baik di seluruh organisasi.
Reputasi diawali dari
identitas organisasi sebagai starting point atau titik pertama yang tercermin
dalam :
a.
Nama perusahaan
b.
Penampilan fisik (Sarana Prasarana)
c.
Materi/media komunikasi
d.
Non fisik
e.
Pola interaksi
f.
Pola pelayanan, gaya kerja dan interaksi
internal/eksternal.
Reputasi mencerminkan
persepsi publik terkait mengenai tindakan-tindakan organisasi yang telah
berlalu dan prospek organisasi di masa datang, tentunya dibandingkan dengan
organisasi sejenis atau pesaing.
Dasar dalam membangun reputasi adalah :
1.
Komunikasi
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam upaya meningkatkan reputasi. Fungsi PR salah satunya adalah melakukan “manajemen komunikasi” antara organisasi yang diwakilinya dengan publiknya.
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam upaya meningkatkan reputasi. Fungsi PR salah satunya adalah melakukan “manajemen komunikasi” antara organisasi yang diwakilinya dengan publiknya.
2.
Sikap profesional
Bekerja bukan hanya soal skill, tetapi juga sikap. Seorang praktisi PR adalah seorang yang bekerja sesuai fungsi dan kode etik PR.
Bekerja bukan hanya soal skill, tetapi juga sikap. Seorang praktisi PR adalah seorang yang bekerja sesuai fungsi dan kode etik PR.
3.
Kepercayaan Publik
Kepercayaan
publik adalah hal yang sangat penting. Sehingga diperlukan keterbukaan dalam
informasi dan komunikasi dengan publik.
4.
Inovasi
Seperti
inovasi produk, di era global peran inovasi menentukan keberhasilan perusahaan.
tidak melulu tentang produk atau hal yang baru, tetapi dapat menciptakan
lompatan nilai tambah untuk konsumen khalayak.
5.
Tanggung Jawab Sosial
Tidak
melulu memerhatikan soal keuntungan, suatu perusahaan juga perlu peduli
terhadap lingkungan sosial di masyarakat.
6.
Kualitas layanan konsumen
Kualitas
layanan yang baik bukanlah berdasarkan persepsi perusahaan/organisasi,
melainkan persepsi konsumen itu sendiri.
7.
Responsif terhadap feedback publik
Seorang
PR harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan publik, sehingga
mendapatkan feedback yang baik pula baik secara internal maupun eksternal.
Dalam
Manajemen Reputasi, Media relation menjadi bagian sangat penting dalam menjaga
reputasi dan kepercayaan public terhadap organisasi/perusahaan. Menjaga
reputasi melalui media relations berarti membuka diri terhadap publik
organisasi. Membuka diri artinya memberian info seluasluasnya kepada publik.
Dan sebagai seorang Praktisi PR tentu harus mengembangkan strategi dan menjaga
reputasi.
Di zaman perubahan media seperti sekarang ini, didorong oleh perkembangan media sosial, reputasi perusahaan seakan berada di luar kendali. Media kini semakin suit dikontrol. Saat ini komunikasi yang berlangsung antara perusahaan dan khalayak lebih bersifat dua arah, berbeda dengan pada saat menggunakan media konvensional. Sekarang, tiap khalayak dapat berkomentar pada media sosial dan dengan sekejap mata langsung tersebar di jagat maya. Maka dari itu, seorang Praktisi PR dapat menyusun strategi dan taktik yang tepat mengenai manajemen reputasi. Tantangan utama PR di era digital ini ialah bagaimana membentuk perencanaan komunikasi terhadap publik guna mempertahankan reputasi itu sendiri.
Di zaman perubahan media seperti sekarang ini, didorong oleh perkembangan media sosial, reputasi perusahaan seakan berada di luar kendali. Media kini semakin suit dikontrol. Saat ini komunikasi yang berlangsung antara perusahaan dan khalayak lebih bersifat dua arah, berbeda dengan pada saat menggunakan media konvensional. Sekarang, tiap khalayak dapat berkomentar pada media sosial dan dengan sekejap mata langsung tersebar di jagat maya. Maka dari itu, seorang Praktisi PR dapat menyusun strategi dan taktik yang tepat mengenai manajemen reputasi. Tantangan utama PR di era digital ini ialah bagaimana membentuk perencanaan komunikasi terhadap publik guna mempertahankan reputasi itu sendiri.
Sumber Referensi :
http://www.duniapublicrelations.com/2017/01/media-relations-manajemen-reputasi.html
http://septianludy.blogspot.co.id/2014/07/manajemen-reputasi.html
Komentar
Posting Komentar